JAWA BARAT - SDN Kertasari 3 di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, tidak mendapatkan satu pun siswa baru pada tahun ajaran 2025. Hingga penutupan PPDB, tak ada orang tua yang mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut. Saat ini, jumlah siswa aktif hanya 18 orang, dengan dua kelas (kelas I dan V) kosong.
Kepala sekolah, Sofia Widawaty, menyebut sulitnya menjaring siswa baru terjadi setiap tahun. Lokasi sekolah yang terpencil, berada di tengah sawah dan sekitar 500 meter dari permukiman, menjadi alasan utama minimnya pendaftar. Padahal, sekolah memiliki sepuluh ruang kelas layak pakai. Selain lokasi, sekolah juga menghadapi kekurangan tenaga pengajar. Saat ini hanya ada dua guru, termasuk satu PNS yang baru saja pensiun. Kegiatan belajar pun terpaksa digabung dalam satu kelas.
Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka menyatakan bahwa proses penerimaan siswa baru secara umum berjalan lancar, namun mengakui adanya kendala di SDN Kertasari 3. Rencana awal relokasi warga dekat sekolah pasca-pembangunan Bandara Kertajati tidak berjalan sesuai harapan, sehingga warga lebih memilih menyekolahkan anak ke SDN Kertasari 2 yang lebih dekat.
Dinas sedang mempertimbangkan opsi menggabungkan SDN Kertasari 3 ke SDN Kertasari 2 atau menjadikannya sebagai kelas jauh. Digitalisasi dan pembangunan ruang kelas baru juga menjadi bagian dari solusi jangka menengah untuk memastikan keberlangsungan pendidikan di wilayah tersebut.*