INDRAMAYU - Ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa jilid kedua di halaman Balai Desa. Aksi diwarnai dengan pembakaran ban dan aksi saling dorong antara massa dengan aparat kepolisian, Ketegangan sosial kembali mencuat menyusul absennya Kepala Desa Sukaslamet, Rajudin, S.Pd.I., yang enggan menemui pengunjuk rasa. di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, pada sabtu (12/7/2025).
Awalnya, tuntutan warga berfokus pada pergantian bekel,
pengunduran Ketua BPD yang memiliki relasi kekerabatan dengan kuwu, serta
keterbukaan anggaran desa.
Namun kini, eskalasi tuntutan berlanjut ke mosi tidak
percaya dan desakan agar Kuwu Rajudin mundur dari jabatannya sebagai kepala
desa.
“Ini bukan lagi soal bekel atau BPD, ini tentang hilangnya
kepercayaan warga kepada kepemimpinan Rajudin. Kami minta dia mundur!” teriak
salah satu orator dalam aksi.
Dalam upaya meredam ketegangan, Camat Kroya, Budi Narimo,
S.Sos., M.Si., turut hadir langsung di lokasi aksi. Ia berperan sebagai
mediator antara masyarakat dan pemerintah desa.
Camat Budi menekankan pentingnya penyelesaian konflik secara
dialogis, transparan, dan mengedepankan prinsip musyawarah mufakat.
“Pemerintah kecamatan memfasilitasi ruang komunikasi agar
ketegangan tidak berkembang menjadi krisis sosial yang lebih luas. Aspirasi
warga kami tampung, dan semua pihak diharapkan mengedepankan ketenangan dan
solusi damai,” ujar Budi Narimo dalam pernyataannya.
Hingga berita ini diturunkan, situasi berangsur kondusif
namun tuntutan pengunduran diri Kuwu Rajudin masih terus bergema di tengah
masyarakat Desa Sukaslamet.