KABAR BOLA - Di tengah persiapan Timnas Indonesia menuju babak penentuan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa dua amunisi baru untuk lini depan Timnas Indonesia sedang dalam proses.
"Tadi malam dua-duanya komit untuk bergabung," kata Erick, dan kalimat singkat itu cukup untuk memicu gelombang spekulasi nasional. "Ya, depanlah (posisinya). Bek tengah kanan, kiri sudah banyak masa datengin pemain lagi."ujarnya.
Satu nama mulai tertebak: Miliano Jonathans, talenta muda dari FC Utrecht. Namun, satu slot lagi masih menjadi misteri besar. Siapakah dia? Nama penyerang VVV Venlo, Dean Zandbergen, sempat beredar, namun keraguan menyelimutinya. Hingga akhirnya, dari penelusuran para "detektif digital" sepak bola Indonesia, sebuah nama yang nyaris mustahil, sebuah nama impian, muncul ke permukaan: Thijs Dallinga.
Awalnya, itu terdengar seperti angan-angan belaka. Thijs Dallinga, penyerang utama klub Serie A Bologna, dengan nilai pasar mencapai Rp228 miliar.
Lalu, sebuah petunjuk tak terduga muncul dari masa lalu. Sebuah akun Instagram pemerhati pemain keturunan, @halfblood_indonesie, menggali arsip lama Belanda. Di antara dokumen-dokumen usang, mereka menemukan sebuah jejak: sebuah keluarga dengan marga 'Dallinga' pernah menetap di Tanjung Priok pada era 1950-an.
"Apakah ada kaitannya dengan @thijsdallinga??” tanya akun tersebut, sebuah pertanyaan yang kini menjadi harapan jutaan orang.
Seketika, mimpi itu terasa lebih nyata. Mimpi tentang sesosok predator setinggi 190 sentimeter memimpin lini depan Garuda. Mimpi tentang pemain yang musim lalu mencetak 19 gol dan 5 assist untuk klub Liga Prancis, FC Toulouse.
Bayangkan kekuatan itu di lini depan Timnas Indonesia. Saat ini, skuad Garuda sedang bersiap menghadapi raksasa Asia seperti Arab Saudi dan Irak di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober nanti. Kehadiran penyerang sekaliber Dallinga bukan lagi sekadar tambahan, melainkan sebuah pernyataan perang. Dia bisa menjadi kepingan puzzle yang hilang, ujung tombak yang mampu mengubah hasil pertandingan.
Mimpi itu kini menggelora. Berawal dari pernyataan Erick Thohir, ditenagai oleh sebuah jejak sejarah di Tanjung Priok. Pertanyaan yang tadinya hanya ada di forum-forum diskusi kini menjadi pertanyaan nasional yang tertuju langsung ke PSSI.
Mungkinkah penyerang asal Tanjung Priok yang kini merumput di Serie A itu adalah jawaban atas doa-doa selama ini? Mimpi itu kini ada di tangan PSSI. Jadi, siapkah Anda mewujudkannya?