Insiden KM Barcelona 5 Terbakar, Selamatkan Balita Abdul Rahman Sentuh Hati Warganet


KABAR VIRAL - Abdul Rahman Agu, sosok pria di tengah peristiwa kapal KM Barcelona V terbakar mendadak viral di media sosial. Abdul Rahman Agu terekam menyelamatkan seorang anak kecil di tengah laut saat insiden terbakarnya kapal KM Barcelona V. 

Kapal KM Barcelona terbakar di perairan Pulau Talise, Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Sumut), Minggu (20/7/2025). Aksi heroik Abdul Rahman Agu dipuji warganet setelah pria tersebut melakukan siaran langsung lewat Facebook pribadinya.

Di tengah kepanikan saat KM Barcelona V terbakar hebat pada Minggu (20 Juli 2025), sebuah video viral memperlihatkan momen mengharukan: seorang pria memeluk erat seorang balita yang terombang-ambing di laut.

Pria itu adalah Abdul Rahman Agu, konten kreator asal Manado, yang dengan sigap dan tulus menenangkan balita tersebut sambil memeluknya erat di tengah kepungan ombak dan asap tebal.

Dalam video yang ia unggah ke media sosial, Abdul terdengar berkata lembut, “Jangan takut ya, adik. Pegangan yang kuat.” Kalimat itu disambut senyum tipis si kecil yang tampak lelah dan ketakutan.

Peristiwa menyentuh ini terjadi saat kapal terbakar hebat di Perairan Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Saat itu, sang ibu balita terlihat panik dan kewalahan menyelamatkan diri. Abdul yang berada di lokasi justru menunjukkan ketenangan luar biasa dengan melindungi anak tersebut seolah seperti anak kandungnya sendiri.

Aksi Abdul pun menyentuh hati ribuan warganet. Banyak yang menyebutnya sebagai sosok yang penuh empati di tengah situasi darurat yang mencekam.

Tak sedikit pula yang menilai tindakan kecil itu menjadi gambaran besar tentang kemanusiaan.

Sementara itu, menurut informasi dari Posko Basarnas di Pelabuhan Munte, sebanyak 568 orang berhasil dievakuasi selamat dari insiden nahas tersebut. Humas Kantor SAR Manado, Nuriadin Gumeleng, mengatakan bahwa total penumpang dalam manifes berjumlah 571 orang.

Tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia, yakni Juliana Gumolung, Asna Lapai, dan Zakarias Tindigulangi yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Talaud.

“Kami terus melakukan pemantauan dan pencocokan data agar semua penumpang dapat terverifikasi,” ujar Nuriadin, Senin (21/7/2025) pagi.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa di tengah bencana, masih ada secercah kemanusiaan yang hidup melalui tindakan-tindakan kecil namun berarti, seperti yang dilakukan Abdul Rahman Agu.*



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama