Piala Presiden Oxford United Vs Arema Berlangsung, Stadion Si Jalak Harupat Mati Lampu


KABAR BOLA
- Sebuah insiden terjadi dimana Stadion Si Jalak Harupat, Kabupten Bandung mati lampu saat laga Piala Presiden antara Arema FC Oxford United berlangsung.  

Laga terakhir fase grup Piala Presiden ini ditutup dengan laga Arema FC melawan Oxford United di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (10/7/2025).  

Sesuai dengan waktu kick off, wasit asal Thailand, Wiwat Jumpaoon meniup peluit tepat 19.30 WIB.  Laga baru berjalan empat menit, namun seluruh lampu di Stadion Jalak Harupat mati secara mendadak.  

Sontak penonton yang hadir berteriak kecewa. Tak lama, wasit pun meniup peluit tanda laga ditunda.  

Kedua tim yang baru memulai pertandingan pun memilih untuk terus bergerak agar tubuh mereka tetap panas.  Ole Romeny pun sempat berbincang dengan wasit bertanya tentang situasi lapangan tersebut.

Sementara itu, penonton yang datang pun membantu dengan menyalakan flashlight dari ponsel mereka.  

Beberapa lampu sempat menyala dan petugas PLN pun langsung menuju tempat operator lampu.  

Bukannya menyala secara keseluruhan, lampu justru kembali padam yang membuat tak hanya penonton yang kecewa tapi juga para pemain di lapangan.  Laga terakhir di Grup B ini akan menentukan tim yang akan lolos ke babak perebutan juara tiga dan babak final.  

Di Grup A, sudah ditunggu Dewa United di perebutan juara tiga dan Port FC yang sudah menyegel babak final.  

Lampu Stadion Si Jalak Harupat memiliki kekuatan 2.400 lux yang membuat lampu membutuhkan waktu untuk menyala secara penuh.

Dalam pertandingan ini, pemenang antara Arema FC vs Oxford United akan melaju di final Piala Presiden 2025.

Sebelumnya Arema FC dipaksa bermain imbang melawan Indonesia All Stars dengan skor 2-2.

Sementara saat melawan tim yang sama, Oxford United mengalahkan Indonesia All Stars dengan skor telak 6-3. Hingga rilis ini dibuat lampu telah menyala dan pertandingan dilanjutkan berjalan di menit ke-28 babak pertama.***


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama